Bahaya Hp, Komputer, dan Televisi bagi anak-anak
Di zaman sekarang ini, komputer, televisi, dan hand phone bukanlah hal yang asing lagi. Tidak hanya orang tua, anak-anak pun tidak pernah lepas dengan ketiga alat komunikasi di atas. Di zaman sekarang ini, hampir tidak ada anak yang sehari-harinya tidak bersinggungan dengan ketiganya. Yang memprihatinkan, banyak orang tua yang tidak tahu atau tidak menyadari bahwa komputer, televisi, dan hand phone sebenarnya berbahaya bagi kesehatan anak. Untuk itu, kali ini saya akan memaparkan bagaimana komputer, televisi, dan hand phone berpengaruh bagi kesehatan anak. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Bagaimana penjelasannya?
Sebuah survei menunjukkan bahwa penggunaan komputer, HP
dan televisi di malam hari mempengaruhi tidur anak-anak, dan tentu saja akan
mempengaruhi kesehatan, suasana hati dan prestasi mereka di sekolah.
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Sleep Disorders
Research Advisory Board kepada 1000 anak muda, menunjukkan bahwa
banyak anak-anak kekurangan tidur. Hasil survei menunjukkan bahwa setiap satu
dari tiga anak yang berusia antara 12 sampai 16 tahun hanya tidur selama 4-7
jam setiap malam. Padahal menurut para ahli, anak-anak usia ini membutuhkan
setidaknya 8 sampai 10 jam untuk tidur setiap malam.
Para periset percaya bahwa layar dan perangkat elektronik
lainnya adalah penyebabnya. Untuk itu, mereka menganjurkan kepada para orang tua
agar membatasi penggunaan televisi, telefon genggam atau komputer di kamar
tidur anak di malam hari.
Satu dari empat anak yang disurvei mengatakan bahwa
setidaknya sekali dalam seminggu, mereka tertidur saat mereka menonton
televisi, mendengarkan musik, atau kegiatan seni lainnya.
Hampir semua anak yang disurvei (98,5%) memiliki ponsel,
perangkat musik atau TV di kamar tidur mereka. Bahkan, duapertiga dari anak
yang disurvei (65%), memiliki ketiga-tiganya.
Apa Efeknya Jika Anak
Kurang Tidur?
"Kebanyakan
remaja tidak menyadari bahwa tidur yang cukup akan berpengaruh terhadap
perasaan mereka di siang hari," kata Dr. Chris Udzkowski dari Sleep Center
di Edinburgh.
Dia mengatakan, efek tidur yang buruk pada kesehatan
remaja, sama dengan mengkonsumsi makanan cepat saji (junk food) secara terus
menerus.
"Waktu atau
kualitas tidur yang kurang, secara tidak langsung akan mempengaruhi konsumsi
yang dibutuhkan otak untuk melakukan tugasnya dengan baik di sekolah."
Bukti-bukti menunjukkan bahwa tidur di malam hari sama
pentingnya dengan makanan sehat dan melakukan olahraga untuk perkembangan anak.
Mereka yang kurang tidur cenderung kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini
karena mereka cenderung akan mengkonsumsi makanan bergula atau mengandung
karbohidrat pada siang hari untuk memenuhi kebutuhan energi sehingga meraka
bisa tetap terjaga.
Anak yang tidurnya cukup keesokan harinya akan bangun
dengan mudah, selalu siaga dan bahagia sepanjang hari, serta tidak gampang
marah.
Anak-anak yang belum cukup umur dan kurang tidur,
biasanya akan kelihatan terlalu aktif dan kurang mood. Mereka juga membutuhkan
perhatian ekstra dan kurang konsentrasi.
Anak Perlu Tidur yang
Cukup dan Nyenyak
Profesor Jim Horne dari Sleep Research Center di
Loughborough University, yang merupakan seorang ahli dalam masalah kekurangan
tidur, mengatakan bahwa anak-anak yang sedang menjalani masa pubertas dan masa
remaja perlu tidur lebih lama dan lebih nyenyak.
Alasannya, "Karena
masa remaja dan masa pubertas adalah masa dimana otak mereka mengalami banyak
perubahan." Masih menurut dia, dalam masa ini "Otak mengalami
restrukturisasi dan regenerasi jaringan otak,” sehingga tidur sangat
dibutuhkan.
Tidak menutup kemungkinan, kurang tidur di malam hari,
akan mempengaruhi kebiasaan dan perilaku anak keesokan harinya. Ada
semacam stereotip di kalangan para remaja, bahwa mereka suka marah dan
perilakunya kurang santun. Bisa jadi hal ini penyebabnya adalah kurang tidur.
Tekanan dari teman-teman dan faktor sosial, termasuk
adanya alat hiburan yang berlebihan di kamar tidur, semua itu membuat anak
kesulitan untuk bisa tidur dengan nyenyak.
Dr. Horne mengatakan, "Kamar
tidur yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan tenang, berubah menjadi
tempat yang penuh dengan hal-hal yang membuat anak-anak tetap terjaga, seperti
komputer dan televisi."
Masih menurut Dr. Horne, "Anak-anak biasanya cenderung membawa ponsel mereka ke tempat
tidur dan mengirim pesan teks, chatting, dan bahkan menelfon tanpa
sepengetahuan orang tuanya."
Aktifitas semacam ini membuat mereka tidak dalam kondisi
yang nyaman untuk tidur, sehingga aktifitas mereka di sekolah keesokan harinya
juga akan terganggu.
Untuk itu, penting bagi para orang tua untuk membatasi penggunaan TV, telepon genggam, atau komputer di kamar anak-anak mereka. Kita sebagai orang tua harus bisa menemukan tips agar anak-anak dapat tidur dengan nyenyak di malam hari. Karena dari riset dan data-data serta uraian para pakar di atas kita bisa menyimpulkan bahwa komputer, televisi, dan hand phone memang berbahaya bagi kesehatan anak, baik fisik maupun mental.
wallahu A'lam Bisshowab.
bagus sekali