3 Hal Penting Wujudkan Sekolah Ramah Hijau
Sekolah adalah rumah kedua bagi guru maupun siswa. Sepertiga dari waktu mereka berada di sekolah. Tiba di sekolah jam tujuh pagi dan kembali pulang ke rumah jam empat sore. Pada jam – jam produktif inilah mereka lebih lama berada disekolah daripada di rumah. Kegiatan belajar mengajar berlangsung aktif pada jam tersebut.
***
Salah satu pendukung kegiatan KBM adalah lingkungan belajar yang nyaman. Sekolah yang nyaman seperti rumah sendiri. Sehingga kegiatan belajar mengajar bisa optimal berjalan.
Dari itu MI Al Hidayah berupaya membuat lingkungan terlihat teduh, bersih dan sehat, sehingga semua warga sekolah nyaman dan betah berada di sekolah. Persoalan yang harus diselesaikan untuk mewujudkan sekolah bersih, nyaman dan sehat adalah SAMPAH. Untuk meminimalisir persoalan klasik lingkungan ini ada beberapa pembiasaan yang dilakukan di MI Al hidayah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang ramah hijau, bersih, sehat dan nyaman.
Siswa Menanam dan Menumbuhkan Pohon
Selama ini pemerintah memprogramkan gerakan menanam pohon, namun tidak ada program merawat atau menumbuhkan pohon. Tapi di MI Al Hidayah dilakukan gerakan siswa menanam dan menumbuhkan pohon. Masing – masing siswa diberikan satu buah pohon lalu siswa menanam dan memberi nama pohon tersebut dengan nama si penanam. Agar mereka bertanggungjawab merawat pohon tersebut hingga tumbuh subur.
Sampahku Tanggungjawabku
Masing – masing kita adalah produsen sampah. Setiap hari kita menghasilkan sampah baik berupa sampah organik dan non organik. Sekecil apapun sampah itu bila ada sepuluh orang bahkan lebih membuangnya secara sembarangan maka lingkungan tersebut terlihat kotor. Dari itu di MI Al hidayah dibuat gerakan “sampahku tanggungjawabku”. Bahwa semua warga sekolah bertanggungjawab terhadap sampah masing – masing sehingga dipastikan tidak ada sampah yang bukan pada tempatnya. Ketika salah satu warga sekolah lalai dalam membuang sampahnya maka tugas yang lain mengingatkannya.
Kegiatan 3R (Reduce, Reuse, recycle)
Sampah juga bisa diolah kembali dan digunakan kembali. Kegiatan pengelolaan sampah ini sudah diterapkan di MI Al hidayah salah satunya komposting. Sampah organik yang sudah dipilah dijadikan pupuk untuk merawat pohon yang sudah ditanam siswa. Selain itu barang- barang jenis plastik di-reuse secara sederhana untuk mempercantik dinding dan halaman sekolah. Sehingga bisa terlihat bahwa MI Al hidayah merupakan sekolah berwawasan lingkungan.
Melalui konsisten melakukan kegiatan peduli lingkungan ternyata telah menghantarkan MI Al hidayah meraih penghargaan Adiwiyata Tingkat Kota Medan tahun 2017 dan penghargaan Adiwiyata Tingkat Propinsi Sumatera Utara tahun 2018 yang lalu. Dan insyaAllah sedang mempersiapkan diri menuju Adiwiyata Tingkat Nasional tahun 2019. Semoga Allah meridhoi.
Namun hal yang paling penting dari keberadaan sekolah adiwiyata ini adalah terbentuknya karakter anak – anak yang peduli terhadap masa depan bumi. Karena sudah menjadi pembiasaan sehingga lahir ketulusan dan kesadaran menjaga lingkungan agar lebih sehat, bersih dan nyaman.