Mengapa Banyak Guru Masih Malas Mengajar?

Mengapa Banyak Guru Masih Malas Mengajar?

guruedukasi - Dibutuhkan riset selanjutnya tentang alasan-alasan tentu dibalik jumlahnya guru yang malas mengajar. Tapi minimal di saat saat ini kita dapat membuat sangkaan sementara (hipotesa) apa beberapa faktor pemicu malasnya guru masuk kelas.antara lain:

  1. Rendahnya kepenguasaan materi pelajaran. Guru yang tidak kuasai pelajaran makin lama akan kerepotan hadapi pelajar-siswinya di kelas. Pada akhirannya jika masalah rendahnya kepenguasaan materi pelajaran ini tidak ditangani dengan selekasnya, maka menyebabkan guru malas masuk mengajar karena kekurangan dan kebatasan itu dan pelajar mulai akan rasakan itu.
  2. Tidak kuasai sistem mengajar. Kepenguasaan materi pelajaran saja tidak cukup. Guru harus juga memiliki kekuatan mengajar yang baik. Hingga, kepenguasaan sistem mengajar yang inovatif dan bervariatif mutlak terkuasai oleh guru. Kurangnya macam mengajar guru menyebabkan pelajar cepat jemu. Kebosanan pelajar pada akhirannya akan menulari guru.
  3. Pengaruh lingkungan. Seorang guru muda baru lulus dan mempunyai semangat mengajar yang tinggi secara tidak sadar menjadi guru pemalas jika ada pada sekolah yang tidak disiplin. Masuk atau mungkin tidak masuk kelas tak pernah dipersoalkan. Ada di lingkungan yang begitu akan membuat seorang guru visioner jadi guru pemalas ditambah lagi marwah guru yang senior ngajar tanpa sasaran dan ide.
  4. Faktor keluarga. Argumen keluarga sering membuat seorang guru tidak masuk kelas untuk penuhi kewajibannya memberi pelajaran ke pelajar-siswinya. Anak sang guru yang sakit secara mendadak, orangtuanya sakit, dan sakit-sakit yang lain.sementara argumen tidak ada yang mengurusnya.
  5. Guru mempunyai usaha atau tugas yang lain lebih janjikan secara keuangan maknanya tidak pokus lagi. Karena ada usaha sambilan ini membuat guru hilang konsentrasi pada karier intinya sebagai pendidik. Mengajar cuma jadi tugas sambilan, sementara usaha atau usahanyalah yang diprioritaskan uang menjadi sasaran dan dedikasi jadi dikesampingkan.
  6. Karena menyaksikan tak lagi ada kesempatan yang menjadi uang di sekolah karena kepala sekolah mengaplikasikan peraturan keras dari hasil penilaian tugas dan tanggung-jawab guru itu yang tidak sesuai dengan dan condong guru itu ambil ide sendiri yang terkadang memunculkan masalah baru tanpa koordinir dengan faksi kepala/pimpinan.
  7. Menjjadi guru karena karier tertekan, karena tidak ada tugas yang lain.
  8. Rendahnya loyalitas guru. Apa saja kelihatannya bisa menjadi guru sebagai argumen dibalik malasnya sang guru mengajar. sejuta argumen lain dapat keluar mulut guru yang mempunyai loyalitas malas dan rendah.
  9. Kepala sekolah jarang-jarang berada di tempat dan telat datang di sekolah yang semestinya jadi pigur untuk garis instruksi baik kebawah atau ke atas secara vertical dan horizontal.
  10. Lemahnya kepenguasaan guru dan atau bahkan juga tidak ketahui benar-benar mengenai pengetahuan dikdaktik metodik.

Banyak yang mengharap karena ada sertifikasi guru, karena itu sikap negatif guru yang satu diantaranya ialah malasnya guru mengajar akan selekasnya teratasi. Tapi, keinginan itu kelihatannya belum juga jadi realita. Faktanya, ada banyak guru yang malas mengajar terhitung beberapa guru yang telah terima sokongan karier pengajar.

Menyaksikan hal itu pasti harus ada solusi.Solusinya diantaranya ialah tingkatkan kapabilitas guru baik kepenguasaan materi sistem edukasi dan pelajaran. Semua guru harus terus meng-upgrade pengetahuannya supaya tidak ketinggal jaman (out of date) apa lagi zaman pelajar zaman NOW.

Sistem dan tehnik edukasi terkini harus terkuasai oleh guru. Ini untuk memperhitungkan beralihnya skema belajar pelajar saat ini yang pasti benar-benar jauh berbeda dengan saat guru masih jadi pelajar.

Kepenguasaan kapabilitas materi pelajaran dan sistem edukasi harus juga dituruti dengan kepenguasaan tehnologi informasI belajar mengajar di kelas.

Jalan keluar lain pemerintahan membayar sokongan BOS harus on time kesekolah sebagai usaha sekolah membayar honor dan kepentingan sekolah secara lancar dan baik, hingga kepala sekolah dapat memberikan penekanan kpd guru yang kehilangan kreativitas dan pengembangan dalam mengajar.

Tindak Tegas Guru Pemalas

Perlakuan tegas pada guru pemalas benar-benar dibutuhkan. Jika sang guru pemalas lebih mengutamakan usaha atau usaha pribadinya atau selalu membuat argumen sebaiknya berlaku tegas. Sang guru diminta pilih mana masih tetap jadi guru atau pilih jadi pengusaha. Ini perlu dilaksanakan, ditambah saat ini guru telah mendapatkan sokongan karier pengajar.

Pada guru yang rendah komitmennya perlakuan tegas juga dibutuhkan. Mereka harus tingkatkan loyalitas pada karier guru yang diputuskan, bila tidak mereka dipersilakan untuk pilih karier yang lain lebih bagus yang jadi opsinya.

Sumber : https://jabar.kemenag.go.id/portal/read/ketika-guru-malas-mengajar
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url