Pentingnya Apresepsi Pada Pembelajaran Yang Jarang Dilakukan Oleh Guru

Sumber Gambar : Pixabay

Guru Edukasi - Pada proses evaluasi di kelas ada 5 sisi yang hendak dikerjakan oleh Guru dalam kelas: Pembukaan, Pengutaraan Materi Pokok, Penilaian, Penutupan dan Penilaian. Pembukaan sebagai salah satunya sisi paling penting pada proses evaluasi karena pada intinya dikelas apa saja itu, Seminar, Pelatihan, Workshop kesuksesannya akan ditetapkan di 10 menit pertama saat kelas dimulai.

Semua guru tentu saja lakukan pembukaan di kelasnya seperti memberikan salam, mangkir, menyanyi jika pada tingkat TK atau kelas kecil di SD. Banyak Guru yang tidak memakai Apersepsi dalam kelas mereka, setelah mangkir masuk langsung materi pokok tanpa ketahui pelajar siap terima belum atau evaluasi.

Memang sampai sekarang ini tidak ada istilah baku dalam artian Apersepsi. Ada banyak pemahaman dari Apersepsi menurut beberapa Pakar :

1. Herbart, Apersepsi ialah terima respon-tanggapan baru dengan kontribusi respon yang sudah ada.

2. Wundt, jika Apersepsi tidak cuma federasi semata tetapi memasukkan respon-tanggapan baru pada suatu jalinan kelompokal atau jalinan yang lebih umum.

3. Menurut beberapa pakar psikologi kekinian, Apersepsi diartikan penilaian dengan penuh perhatian sekalian pahami dan memproses respon-tanggapan baru itu dan memasukkan ke jalinan yang kelompokal.

Dari pemahaman itu dan berdasar dari pengalaman penulis, Apersepi sebagai aktivitas yang sudah dilakukan oleh guru untuk mengundang perhatian peserta didik agar konsentrasi pada pengetahuan atau pengalaman baru yang hendak dikatakan oleh Guru.

Dengan lakukan Apersepsi, Guru dapat pastikan bila peserta didik siap dalam terima pembelajaran. Saat anak masuk ke kelas belum pasti di pikirannya itu di belajar atau kelas. Di kelas, di pemikirannya masih tetap ada bermain games, bermain bersama temannya, chatting dengan beberapa temannya di Grup WA atau saat yang dihabiskan di saat istirahat di luar kelas.

Untuk bawa pemikirannya konsentrasi kembali ke materi ajar tentu saja Guru harus mempunyai taktik dalam mengundang perhatian pelajar. Ada banyak hal yang bisa dilaksanakan Guru saat lakukan apersepsi dalam kelas, salah satunya seperti berikut:

1. Menampilkan sebuah video yang terkait dengan materi. 

Selainnya mengundang perhatian dari pelajar, langkah ini dapat juga memunculkan empati ke pelajar hingga mereka lebih terpacu dalam ikuti proses pembelajaran. Bila pelajar sudah mempunyai empati akan materi karena itu Guru semakin lebih gampang dalam sampaikan materi ke pelajar.

2. Membuat kuis singkat. 

Langkah ini beberapa kali sudah penulis pakai dalam apersepi. Kuis ini dilaksanakan dengan kontribusi program tehnologi seperti Kahoot agar makin menarik ketertarikan Peserta didik.

3. Bernyanyi. 

Umumnya ini dilaksanakan di kelas TK atau kelas 1-2 tapi ini juga bisa dilaksanakan di kelas-kelas besar seperti memutarkan lagu yang terkait dengan materi ajar. Misalnya di kelas Bahasa Inggris, dengan memutarkan sebuah lagu dalam Bahasa Inggris yang memikat untuk mereka, karena itu pelajar akan berasa tertarik agar bisa ketahui makna dari lagu itu dan otomatis akan munculkan motivasi pada diri mereka dalam belajar.

4. Permainan (Games).

Apersepsi dapat dilaksanakan dengan sebuah Permainan simpel yang sedapat mungkin bisa munculkan kreasi pelajar. Untuk Game, Guru harus memerhatikan saat yang ada agar tidak mengusik waktu pengutaraan materi yang lain. Banyak Game simpel yang bisa dilaksanakan untuk membikin pelajar konsentrasi. Contoh: Guru :" Tempatkan jemari telunjuk kalian pada telapak tangan temannya. Saat Bu guru ucapkan kata apel, tangkap jemari telunjuk temannya."

5. Membuat Yel-Yel. 

Guru bisa membuat sebuah Yel-Yel yang membuat pelajar lebih terpacu, Yel-yel harus dibikin sekreatif kemungkinan hingga menjadi keunikan dari kelas yang diajar. Langkah ini lumayan gampang dilaksanakan dan akan gampang dalam mengundang perhatian dari pelajar.

6. Menggambar/Menulis. 

Guru bisa minta pelajar menggambar/tuliskan suatu hal yang terkait dengan materi atau hal yang lain kiranya terkait dengan pengajaran. Salah satunya misalnya, Guru minta pelajar untuk memvisualisasikan benda yang memvisualisasikan dianya dalam kurun waktu optimal 3 menit dan kemudian Guru minta pelajar untuk menerangkan apa yang ia gambar. Hal yang juga sama bisa dilaksanakan dalam menulis.

Ada sebuah pertanyaan "Apa Apersepsi harus terkait dengan materi"? dari sejumlah sumber yang penulis dalami pada intinya tidak seluruhnya apersepsi itu terkait dengan materi, juga bisa apersepsi yang terkait pendidikan watak. Salah satunya misalnya untuk pelajaran Computer, kemungkinan Guru sedikit akan alami kesusahan dalam cari apersepsi yang terkait dengan materi tapi ini dapat diakali dengan tampilkan Video yang memperlihatkan kebaikan, hormat pada orangtua dan lain-lain hingga otomatis kita akan munculkan watak baru pada diri pelajar.

Pada dasarnya, kesuksesan Apersepsi akan ditetapkan seberapa jauh kreasi Guru dalam menarik konsentrasi pelajar hingga bisa memuluskan proses evaluasi s/d penutupan dan materi ajar bisa tersampaikan ke pelajar secara baik dan Guru akan rasakan kesuksesan kelas diakhir pembelajaran.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url