Tips Guru Dalam Menghadapi Siswa yang “Nakal” di Kelas

guruedukasi - Sebagai guru, seringkali Guru Pandai mendapati siswa yang cari perhatian atau lakukan beberapa hal tertentu hingga mereka dipandang seperti siswa yang "nakal." Beberapa hal yang dipandang seperti kenakalan siswa misalkan kerap telat atau absen sekolah, tidak kerjakan pekerjaan/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran, tidak sholat, dan lain-lain. Hadapi beberapa hal semacam ini, kesabaran seorang guru sangat dites. Guru Pandai harus pintar-pintar mengurus emosi hingga bisa mendapati jalan keluar yang pas untuk permasalahan semacam ini.

Tips Guru Dalam Menghadapi Siswa yang “Nakal” di Kelas

Di dunia pengajaran, sebetulnya tidak dibetulkan untuk memberi label-label negatif ke siswa seperti menyebutkan siswa nakal atau bandel. Anak nakal menurut psikologi sebetulnya tidak ada pada ulasan psikologi. Malah anak yang dicap nakal ini justru dipandang seperti anak yang spesial. Kecondongan mereka yang banyak tingkah, kerap membuat tingkah, aktif terlalu berlebih, dan terkadang atau bahkan juga kerap menyalahi ketentuan ini ini kerap membuat kesal seseorang.

Label-label itu seringkali dipakai saat seorang guru berasa kerepotan dan tidak mampu kembali mengontrol pelajarnya. Dan tidak ada standard baku, siswa dikatakan sebagai siswa yang nakal. Tiap orang atau guru mempunyai ukuran "nakal" berbeda. Misalkan, beberapa guru akan memandang pelajarnya "nakal" jika pelajarnya tidak kerjakan PR, guru lain memandang siswa yang kerap absen/ tidak masuk sekolah ialah siswa yang "nakal", atau ada pula yang memandang siswa yang ribut dan sukai berkelahi ialah siswa yang "nakal".

Pemicu Anak Nakal dan Sulit Ditata

Saat sebelum mengadili dan memberi label-label atau panggilan yang negatif pada siswa, Guru Pandai harus usaha menyelami pemicu siswa lakukan beberapa tindakan yang kurang sudi. Berikut ialah beberapa karena siswa lakukan beberapa hal yang dipandang kurang cocok hingga dicap sebagai anak nakal.

1.Kritis identitas

Siswa yang masuk babak remaja akan alami peralihan-perubahan biologis dan sosiologis. Ini bisa mengakibatkan berlangsungnya dua wujud integratif. Yang pertama yakni terciptanya hati akan stabilitas dalam hidupnya. Dan yang ke-2 ialah terwujudnya identitas peranan. Kenakalan siswa muncul karena siswa tidak berhasil capai periode integratif ke-2 .

2. Cari Perhatian

Siswa nakal di sekolah kadang sebagai tanda-tanda jika siswa itu membutuhkan perhatian dan kasih-sayang baik dari guru di kelas atau dari orangtua di dalam rumah. Perhatian dan kasih-sayang ke anak bisa diperlihatkan dengan cara selalu mempunyai saat yang berkualitas dengan anak, tidak enggan beri pujian sekecil apa saja prestasi yang dicapai, dan memberi perhatian yang diperlukan oleh anak . Maka perhatian dan kasih-sayang tidak selamanya diukur dengan materi atau benda saja.

Tips Guru Dalam Menghadapi Siswa yang “Nakal” di Kelas

3. Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Guru Pandai tentu sudah tahu jika anak-anak mempunyai rasa ingin ketahui yang tinggi. Anak aktif dan nakal lakukan beberapa hal tertentu untuk memperoleh jawaban dari rasa ingin tahunya. Cuma untuk memperoleh jawaban pada keinginantahuannya ini, mereka lakukan beberapa hal yang dipandang keterlaluan. Sebagai contoh, siswa masukkan beberapa benda seperti kapur tulis ke aquarium, sentuh beberapa benda di kelas yang dipandang menarik hingga jatuh, dan lain-lain.

4. Mempunyai Permasalahan di Dalam Keluarga

Siswa yang kerap memperlihatkan sikap buruk seperti susah ditata, kerap absen, dan lain-lain kadang bukan lantaran siswa itu mempunyai permasalahan di sekolah. Seringkali ini terjadi oleh sebab siswa mempunyai permasalahan di dalam rumah, misalnya jalinan orangtua yang tidak serasi, orangtua kerap berkelahi, orangtua repot dengan tugas, atau bahkan juga orangtua berpisah dengan cara tidak baik. Situasi rumah yang membuat siswa berasa tidak nyaman bisa mengakibatkan anak tidak konsentrasi saat pelajaran.

5. Berasa Terkekang

Siswa jadi susah ditata dan bandel terkadang muncul karena berasa terlampau terkekang dan mendapatkan penekanan dari orangtua atau guru di sekolah. Penekanan yang terterima oleh siswa bisa berbentuk tuntutan orangtua yang terlampau tinggi akan prestasi anaknya, atau ketentuan di dalam rumah dan di sekolah yang terlampau ketat/ mengungkung. Ini menyebabkan siswa jadi pendiam atau kebalikannya makin menambah tingkah hingga dikatakan sebagai anak nakal.

6. Salah pertemanan

Siswa yang masih juga dalam babak penelusuran jati diri sering gampang dipengaruhi oleh lingkungan. Pertemanan yang buruk segera dapat membuat siswa ikuti atau meniru beberapa hal buruk yang dilihatnya. Maka dari itu, guru dan orangtua sebaiknya siaga pada pertemanan anak atau pelajarnya.

Cara Menangani Anak Nakal

Tips Guru Dalam Menghadapi Siswa yang “Nakal” di Kelas

Cara mendidik anak yang bandel memerlukan tips dan trick khusus. Berikut ialah beberapa tips yang dapat dicoba untuk menangani sikap siswa yang "nakal":

1. Tidak Memberi Cap Anak Nakal

Saat siswa susah ditata dan dinasehati, Guru Pandai sebaiknya tidak cepat-cepat membentaknya. Apa lagi sampai memberi cap "anak nakal", "anak bandel", dan lain-lain. Label-label ini bisa mencederai hati siswa dan membuat jadi putus asa, bahkan juga bisa hilangkan rasa yakin pada diri kita dan beberapa orang disekelilingnya. Siswa malah akan makin menambah tingkah sebab menganggap cap yang diberi pada dianya ialah betul dan akan percuma melakukan perbuatan suatu hal yang bagus karena telanjur dikenali sebagai siswa nakal.

2. Beri Panutan yang Baik

Bila Guru Pandai ingin pelajarnya mempunyai sikap yang bagus, hal khusus yang perlu dilaksanakan dengan memberi panutan atau contoh yang bagus. Membuat individu siswa agar jadi individu yang bagus, santun, dan patuh pada ketentuan kurang cukup cukup dengan memberi saran saja. Panutan penting karena terkadang anak atau siswa belum ketahui dengan tentu mana hal yang bagus dan yang buruk.

3. Tidak boleh Memarahi Anak di Depan Umum

Saat siswa lakukan kekeliruan atau lakukan hal yang buruk, jauhi membentak atau memarahinya di muka beberapa temannya. Membentak dan memarahi siswa di muka umum sudah pasti bukan hal yang arif. Beri saran secara baik, beri contoh yang bagus, karena itu siswa akan mengikuti dan ingin dengarkan kalimat guru.

4. Buat Ketentuan dan Berikan Ancaman yang Tegas

Ketentuan penting untuk dibikin agar siswa ketahui beberapa batasan yang mana bisa dilaksanakan dan yang jangan dilaksanakan. Akan lebih bagus bila ketentuan dibikin bersama dengan siswa dan resiko yang hendak diterima bila menyalahi ketentuan yang dibikin bersama. Ketentuan ini harus digerakkan dengan stabil oleh seluruh pihak terhitung siswa dan guru. Sering kasus siswa menyalahi ketentuan karena menyaksikan ada ketidakkonsistenan dalam penegakannya.

5. Doakan Siswa

Selainnya beberapa langkah nyata yang bisa disaksikan oleh siswa, Guru Pandai dapat doakan pelajar-siswanya agar jadi siswa yang bagus. Doakan siswa bisa membuat guru lebih sabar dan positif dalam hadapi kenakalan siswa. Ini bisa menjadi contoh yang bagus lho untuk siswa.

Demikian pembahasan mengenai bagaimana hadapi siswa "nakal" di kelas. Dengan perlakuan yang pas dan arif, karena itu siswa semakin lebih gampang terima nasihat dan jarang membuat tingkah yang bisa mengusik kenyamanan belajar dalam kelas.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url